asal mula anjing dan kucing bermusuhan
Seorang penjahit baju memiliki dua ekor hewan peliharaan yang sangat cantik, seekor anjing dengan bulu lebat dan seekor kucing yang menggemaskan. Anjing dan kucing saling menyayangi seperti saudara. Ketika penjahit mendapat bayaran dari jasa menjahitnya, anjing dan kucing mendapat bagian makanan enak.
Anjing diberi beberapa tulang yang enak dan kucing mendapat bagian ikan, makanan favorit keduanya. Pada suatu hari si penjahit menderita sakit. Setiap hari ia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Semua pesanan celananya terabaikan karena penjahit benar-benar tidak bisa menyelesaikan jahitannya.
Anjing dan kucing diminta penjahit untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah, seperti mengambilkan segelas susu, mengambilkan obat penjahit, dan beberapa pekerjaan mudah yang dapat dilakukan oleh anjing dan kucing.
Kucing yang malas merasa keberatan dengan penjahit yang kerap meminta tolong padanya. Ia berpikir, kini penjahit sudah tidak memberinya makanan. Jadi untuk apa ia membantunya. Sementara anjing memiliki pemikiran yang berbeda, selama ini penjahit telah merawatnya dari kecil serta memberinya makanan enak setiap hari. Kini penjahit membutuhkannya, sudah sepantasnya anjing membantu penjahit.
Semakin lama kondisi penjahit semakin memburuk. Anjing merasakan kepedihan yang teramat sangat. Sesekali ia mejilat kaki tuannya berharap ia bisa bermain seperti dulu lagi. Namun, setiap kali ia menjilat kaki tuannya, setiap itu pula ia semakin merasa kecewa karena kaki tuannya yang lemah tidak bergerak lagi
Sebaliknya, kucing malah semakin merajalela. Apa pun makanan yang tersedia, dilahapnya. Ia pun lebih memilih bermain bersama teman-temannya ketimbang bersama tuannya. Ia sudah tidak peduli lagi dengan kondisi penjahit yang semakin memburuk.
Hingga suatu hari, penjahit meninggal dunia. Anjing sangat sedih, ia seperti kehilangan arah. Di rumah penjahit yang kini sudah tidak ditinggali oleh pemiliknya, anjing hanya bisa duduk termenung di sisi mesin jahit yang tidak terpakai lagi. Bahkan ia sudah berhari-hari tidak makan. Anjing kerap mendatangi tempat tidur penjahit, berharap yang ia cari berada di sana. Namun,tak pernah tampak, karena penjahit sudah pergi untuk selamanya.
Bahkan anjing dan kucing kerap memperebutkan makanan karena sudah tidak ada yang membagi makanan mereka lagi. Melihat anjing yang selalu memikirkan penjahit, kucing pun merasa risih. Ia pun berniat mengusir anjing.
Suatu malam saat anjing tidur, kucing memakai mantel bulu milik anjing. Hingga ia menjadi mirip sekali dengan anjing. Kemudian ia mencuri makanan tikus. Tikus-tikus pun mengira anjing yang melakukannya.
Tikus-tikus dan kucing mengusir anjing, namun anjing yang merasa dikhianati kucing, berkata pada kucing dengan sangat marah.
“Kini pertemanan kita berakhir. Jika kau lebih memilih mengusirku dari sini, aku berjanji anak cucuku tidak akan mau tinggal di rumah yang terdapat anak cucumu.”
Tidak lama kemudian, tikus juga merasa sangat risih dengan keberadaan kucing. Mereka ingin hanya kelompok tikus yang menghuni rumah itu. Salah satu tikus memakai mantel bulu kucing, hingga ia terlihat seperti kucing lalu kemudian mencuri makanan para tikus.
Keesokan harinya tikus-tikus yang mengira makanan mereka dicuri kucing, mengusir kucing itu.
Itulah mengapa anjing dan kucing hingga kini bermusuhan. Jika di suatu rumah terdapat anjing dan kucing, mereka kerap bertengkar karena mereka tidak ingin tinggal bersama. Sama halnya dengan kucing dan tikus yang juga saling bermusuhan