Juknis Lomba Dongeng FTBI
Berikut ini saya akan menjelaskan mengenai juknis peserta lomba dongeng untuk jenjang SD.
c) Peserta dibebaskan untuk memilih judul dongeng yang akan dilombakan berdasarkan hasil musyawarah di daerah masing-masing.
d) Materi dongeng dapat diambil dari buku/dokumen yang sudah ada, dari penggalian kekayaan dongeng lokal yang menyebar secara lisan, atau dari hasil wawancara dengan maestro dongeng di daerah masing-masing.
e) Materi dongeng yang dipilih harus memperhatikan konvensi cerita dongeng, bukan cerita pendek (carpon), kisah sehari-hari, atau cerita lucu (anekdot).
f) Materi dongeng harus disesuaikan dengan usia psikologis anak atau mempertimbangkan fase perkembangan siswa dengan ketentuansebagaiberikut.
1. Jenjang SD mengambil jenis dongeng fabel.
Juknis dongeng SD
dalam pembahasan revitalisasi bahasa daerah dan juknis FTBI di wilayah saya maka dapat saya simpulkan :
1. Pakaian adat atau pakaian tradisional jawa barat. (poin b) dianggap lebih mudah dan tidak memberatkan di bandingkan ada siswa yang harus menggunakan kostum yang mengganggu penampilan. karena kostum tidak masuk kedalam penilaian.
2. Dongeng yang dibawakan yaitu dongeng FABEL yang bisa diambil dari buku/ dokumen sudah ada. (poin c)
3. Materi dongeng harus sesuai dengan usia. Dalam forum di sepakati untuk menginhindari cerita lutung kasarung.
4. Peserta boleh membawa properti tapi tidak di nilai. jangan sampai properti membuat peserta terganggu atau tidak nyaman.
5. Jika ada nyanyian dalam dongeng harus di nyanyikan karena termasuk kedalam penilaian.
6. Durasi adalah 5 - 7 menit.
Kesepakatan lainnya : peserta menyerahkan map naskah (jangan menuliskan nama dan asal sekolah) cukup menuliskan nomor patandang / nomor peserta saja.
Untuk awalan setelah salam, tidak perlu memperkenalkan nama diri siswa.
Ngawitan dongeng
Simkuring, patandang no 1 bade midangkeun dongeng nu judulna "sakadang peucang jeung sakadang maung" wilujeng nyakseni.
berikut ini juknis lengkapnya dan penilaian.
a) Konsep yang digunakan dalam pasanggiri ngadongéng adalah “dongeng sebagai teater tutur”. Konsep ini merupakan bagian dari upaya pemertahanan teater tutur tradisional yang banyak ditemukan di Nusantara.
b) Peserta menggunakan pakaian adat, pakaian tradisional Jawa Barat, atau menyesuaikan dengan materi dongeng yang dibawakan.
b) Peserta menggunakan pakaian adat, pakaian tradisional Jawa Barat, atau menyesuaikan dengan materi dongeng yang dibawakan.
c) Peserta dibebaskan untuk memilih judul dongeng yang akan dilombakan berdasarkan hasil musyawarah di daerah masing-masing.
d) Materi dongeng dapat diambil dari buku/dokumen yang sudah ada, dari penggalian kekayaan dongeng lokal yang menyebar secara lisan, atau dari hasil wawancara dengan maestro dongeng di daerah masing-masing.
e) Materi dongeng yang dipilih harus memperhatikan konvensi cerita dongeng, bukan cerita pendek (carpon), kisah sehari-hari, atau cerita lucu (anekdot).
f) Materi dongeng harus disesuaikan dengan usia psikologis anak atau mempertimbangkan fase perkembangan siswa dengan ketentuansebagaiberikut.
1. Jenjang SD mengambil jenis dongeng fabel.
g) Peserta boleh membawa properti sederhana, tetapi properti tidak menjadi unsur yang dinilai. Penggunaan properti hanya akan dinilai jika mendukung harmonisasi penampilan ngadongéng peserta.
h) Jika dalam materi dongeng yang dipilih terdapat bagian yang harus dinyanyikan, peserta harus menyanyikan bagian tersebut dan menjadi bagian dari penilaian dewan juri.
i) Durasi ngadongéng adalah 5—7 menit dan dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta jika melebihi durasi yang ditentukan.
j) Aspek penilaian lomba ngadongéng secara umum meliputi hal-hal sebagai berikut.
h) Jika dalam materi dongeng yang dipilih terdapat bagian yang harus dinyanyikan, peserta harus menyanyikan bagian tersebut dan menjadi bagian dari penilaian dewan juri.
i) Durasi ngadongéng adalah 5—7 menit dan dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta jika melebihi durasi yang ditentukan.
j) Aspek penilaian lomba ngadongéng secara umum meliputi hal-hal sebagai berikut.