Pengertian Pramuka Penggalang dan tingkatannya
Pengertian
Pramuka Penggalang
Penggalang adalah kumpulan anggota muda gerakan Pramuka yang
berusia 11-15 tahun. Anggota merupakan anak-anak dengan sifat keingintahuan (curiosity) tinggi,
sangat aktif, bersemangat tinggi, dan suka berkelompok. Kelompok dalam
penggalang di sebut regu. Regu terdiri dari 5-10 anggota dan dipimpin oleh
pemimpin regu (pinru) yang diputuskan oleh semua anggota regu. Regu dalam
Pramuka penggalang idealnya berjumlah 3 – 4.
Regu penggalang mempunyai simbol kebanggaan tersendiri
berdasarkan kesepakatan anggota. Nama regu putera di ambil dari nama-nama hewan
dan puteri dari nama-nama tumbuhan atau bunga. Simbol kebanggaan regu terletak
pada lengan kiri atas seragam. Serta menjadi bagian dari materi pramuka
penggalang yang menarik.
Kegiatan latihan dilaksanakan setelah upacara pembukaan dan di
tutup setelah upacara penutupan. Upacara golongan penggalang sangat berbeda
dengan upacara golongan siaga.
Materi dasar Pramuka pada upacara adalah
formasi barisan. Penggalang menerapkan formasi upacara angkare (barisan
berbentuk huruf U). Formasi angkare merupakan sebuah formasi yang sudah mulai
terbuka dengan dua ujung sudutnya masih tertutup.
Terdapat sebuah makna kiasan penting dalam kumpulan materi upaca
Pramuka penggalang. Dimana simbol formasi upacara angkare mengkiaskan bahwa
anggota sudah diperkenankan untuk melihat dunia luar. Pembina penggalang sudah
dapat melepaskan anggota penggalang dalam pelaksanaan tugas melalui pemimpin
regu sebagai tulang punggung pasukan penggalang.
Tingkatan
Pramuka Penggalang
Tanda kecakapan umum (TKU) yang berfungsi untuk membedakan
tingkatan anggota Pramuka penggalang adalah bentuk sebuah
janur yang terlipat dua dengan gambar manggar. Warna dasar pada TKU identik
berwarna merah yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri di bawah tanda
regu.
Tanda
Kecakapan Umum (TKU) tingkatan penggalang
Anggota yang telah menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum)
mendapatkan haknya untuk mengenakan TKU sesuai tingkatannya. Tingkatan penggalang
adalah Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap. Tingkatan
tambahan lainnya adalah penggalang Garuda.
Makna
Nama Tingkatan
Pada arti nama tingkatan dapat kita kreasikan menjadi sebuah
materi pramuka yang menarik. Tingkatan penggalang yang terdiri dari tiga
memiliki arti tersendiri yakni sebagai berikut:
1. Ramu,
mengiaskan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau cara atau
bahan-bahan.
2. Rakit,
mengiaskan ramuan atau cara atau bahan kemudian yang sudah didapatkan
dirakit atau disusun.
3. Terap,
mengiaskan bahan yang telah dirakit atau cara yang telah disusun yang
kemudian akhirnya dapat diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara.
Materi Pramuka
Sifat Pramuka penggalang yang beranggotakan anak-anak usia 11-15
tahun mempunyai keingintahuan tinggi, aktif, bersemangat, dan suka berkelompok
merupakan dasar penyusunan materi.
Materi tersusun dengan konsep yang menarik dan memenuhi 4H (health,
happines, helpfulness, dan handicraft) menjadi hal penting.
Karena dengan mengusung konsep 4H maka antusias anggota penggalang dapat
meningkat.
Kreativitas pembina Pramuka penggalang menjadi kunci terwujudnya
materi kegiatan yang menarik, berkarakter, dinamis, progresif, dan menantang.
Pembina yang semakin akrab dengan anggota akan menumbuhkan daya tarik yang
semakin tinggi untuk berkegiatan dan berlatih.
Pembina tidak perlu khawatir terhadap materi yang akan kita
kenalkan ke anggota didik. Karena semua aspek hidup yang normatif dapat di
latihkan kepada anggota.
Pemenuhan/pengujian SKU, Syarat Pramuka Garuda (SPG),
dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) dapat terlaksanakan saat latihan rutin.
Syarat Kecapakan Umum dan SPG adalah standar kompetensi nilai
dan keterampilan yang harus tercapai oleh anggota. Syarat Kecakapan Khusus
(SKK) tidak wajib untuk di capai.
Bentuk
Materi Pramuka Dalam Kegiatan Secara Umum
Bentuk materi kegiatan Pramuka penggalang secara garis besar
terbagi dalam latihan rutin dan insidental.
Latihan rutin: upacara pembukaan dan penutupan
latihan, hiking, survival, climbing, praktek pionering yang
sebenarnya. Bakti masyarakat, camping, dinamika kelompok, latihan gabungan
bersama gudep-gudep lain.
Kegiatan latihan insidental: materi pada kegiatan insidental
pada umumnya merupakan kegiatan latihan yang di selenggarakan oleh lembaga
pemerintah dan non pemerintah. Pramuka penggalang dapat berpartisipasi
pada kegiatan tersebut untuk dapat mengetahui kegiatan yang bersifat normatif,
berkarakter, progresif dan menantang lainnya. Contoh dari kegiatan tersebut
adalah gerakan menanam pohon, bakti karena bencana alam dan lain sebagainya.
Materi
Pramuka Kode Kehormatan dan Ketentuan Moral
Anggota Pramuka penggalang mempunyai Kode kehormatan yang
berupaTrisatya. Ketentuan moral yang di sebut sebagai dasa darma. Berikut
adalah kode kehormatan dan ketentuan moral.
Kode
Kehormatan
Trisatya
Demi
kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
·
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengamalkan pancasila.
·
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat.
·
Menepati Dasadarma.
Ketentuan
Moral
Dasadarma
1. Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam
dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot
yang sopan dan kesatria.
4. Patuh
dan suka bermusyawarah.
5. Rela
menolong dan tabah.
6. Rajin,
trampil dan gembira.
7. Hemat,
cermat dan bersahaja.
8. Disiplin,
berani dan setia.
9. Bertanggungjawab
dan dapat di percaya.
10. Suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan.