-->

Mengenal kisah perjalanan Bj Habibi yang menginpisrasi Part 2

kisah perjalanan Habibie yang menginspirasi part 2

Lanjutan dari Part 1 (klik disini untuk membaca part 1)

“Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu. Beliau juga bukan pencetus ide penerapan teknologi berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN,” beliau menegaskan.

“Sekarang, Dik, Anda semua lihat sendiri. N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami Dutch Roll (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, teknologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun ke depan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi Fly by Wire, bahkan sampai hari ini.”

“Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu. Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?’ Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.”

BJ HABIBI MENJADI WAKIL PRESIDEN

BJ Habibie kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden Kabinet Pembangunan VII pada tanggal 14 Maret 1998. Dua bulan kemudian, Habibie menggantikan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia.
Habibie pun membebaskan masyarakat menyuarakan opini mereka di publik selain itu Partai politik juga mulai banyak bermunculan di era kepemimpinannya. Sampai akhirnya Era kepemimpinannya kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 20 Oktober 1999.
Semasa hidupnya beliau menerima banyak penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Inilah putra terbaik bangsa, BJ Habibi yang tutup usia pada tanggal 11 september 2019.

Nama Habibie pernah tercatat di daftar 10 tokoh terkemuka dalam bidang penerbangan di Majalah Aviation International News Amerika Serikat pada tahun 1985 dan kita patut berbangga, Memiliki sosok penting seperti beliau dan generasi muda kita wajib mengetahui perjuangan beliau, dan kisah perjalanan hidup yang menginspirasi dari beliau haruslah menjadi api-api baru untuk memunculkan habibie-habibie lainnya.


sebagai penutup, saya akan akhiri dengan kisah haru yang menyayat hati.
“Dik, saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, hinga saya ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI. Itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar.”
“Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya, saya mau kasih informasi. Saya ini baru tahu bahwa Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelum dia meninggal, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari Ibu.”

“Dik, kalian tahu. Dua minggu setelah ditinggalkan Ainun, suatu hari saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu. Ainun, Ainun, Ainun. Saya mencari ibu di semua sudut rumah.”

 Ainun, meninggal di Munchen, Jerman pada tahun 2010.
Kisah cinta mereka di abadikan melalui sebuah buku dan royalti buku kisah kehidupan mereka di infakan. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing, di antaranya Inggris, Arab, dan Jepang.
Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh Habibie dan Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tunanetra. Bahkan kisah yang dibukukan itupun telah menjadi sebuah karya filem yang amat menakjubkan.

terimakasih BJ. Habibie.

baca juga :

Pesan Bj. Habibie - saat kematian itu semakin dekat 
Puisi Bj. Habibie yang sangat viral 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel