Pesan Bapak Bj. Habibi yang viral "SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT."
berita duka Bj. Habibi |
Berita duka dari presiden Indonesia yang ketiga yang sangat saya kagumi.
Meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta pada hari Rabu 11 september.Bapak Habibie meninggal pada usia 83 tahun. Bapak Habibie meninggal pada pukul 18.05 WIB.
Pesan Bapak Bj. Habibi yang viral "SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT."
BJ Habibie ketika berpidato di Kairo, beliau berpesan"Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu teknologi sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih bermanfaat untuk umat .Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama."
Sepi penghuni...Istri sudah meninggal...Tangan menggigil karena lemah...Penyakit menggerogoti sejak lama...Duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...
Tiga anak, semuanya sukses, berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri,Ada yang sekarang berkarir di luar negeri...Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi, dan ada pula yang jadi pengusaha .
Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol , semuanya kaya raya.
Saat tua kita akan "merasa hampa, pilu disudut hati. Tidur tidak nyaman dan saat memandangi foto-foto masa lalu saat masih perkasa kita sadar bahwa waktu kita menanti kematian kian amat dekat.
Rumah yang besar tidak akan membuat kita bahagia apabila tidak ada orang-orang terkasih disekitar, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur. Sunyi.
kelak saat tua nanti, punggung akan terasa sakit, dari sudut mata ada air yang menetes, rindu dikunjungi anak-anak. namun semua anak nya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain, Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan. kini tubuh sudah melemah. Begitu lama waktu ini bergerak, kelak kita akan tua, atau bahkan sebelum tua datang kita sudah bertemu dengan Rab pencipta semesta Allah Subhanahuwata'ala.
yang pasti hanyalah KEMATIAN.
Rumah besar tak mampu lagi menyenangkan hati
Anak sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC...
Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang..._
Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .?
Kira-kira jika malaikat "datang menjemput", akan seperti apakah kematian nya nanti?
Siapa yang akan memandikan ?
Dimana akan dikuburkan ??
Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?
Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti?
Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula...
Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ???
Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ???
Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama??? Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja..._
"Kalau lah sempat" menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat-tempat di jalan Allah yang lainnya...
"Kalau lah sempat" dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang......
"Kalau lah sempat" memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yang memerlukan.....
"Kalau lah sempat" membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat, dan handai taulan...
Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi "Amal Penolong" nya ...
Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan
Ibadah sedekahnya di bimbing/diajarkan & diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'meneteskan air mata' mendoakan orang tuanya.
Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama...
Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri. Kenapa kita tidak lebih serius?
Menyiapkan 'bekal' untuk menghadap-Nya dan 'Mempertanggung Jawabkan kepadaNya?
Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang bisa melalaikan.....
Kita boleh saja giat berusaha di dunia, tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang & kekal di akhir hidup kita.
Bapak Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie selamat jalan. Jasamu selalu kami kenang. Semoga engkau ditempatkan di tempat yang terbaik dengan ibu Ainun, kekasihmu tercinta.
Dariku yang mengagumimu sebagai seorang laki-laki.