Penilaian Otentik dan konvensional
dalam beberapa video ada yang menanyakan mengenai penilaian otentik dan konvensional.
Perbedaan umum penilaian otentik dengan penilaian kovensional atau tradisional adalah dimana pada peniaian otentik lebih terfokus untuk ujian kemampuan yang sesuai dengan di dunia nyata sesuai kebutuhan sedangkan konvensional lebih ke ujian penguasaan pengetahuan yang belum tentu bisa membuktikan kemampuan secara langsung di dunia nyata
Penilaian otentik / penilaian alternatif adalah merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar peserta didik yang didasarkan atas kemampuannya menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata di sekitarnya. Makna otentik adalah kondisi yang sesungguhnya berkaitan dengan kemampuan peserta didik. Dalam kaitan ini, peserta didik dilibatkan secara aktif dan realisitis dalam menilai kemampuan atau prestasi mereka sendiri. Dengan demikian, pada penilaian otentik lebih ditekankan pada proses belajar yang disesuaikan dengan situasi dan keadaan sebenarnya, baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas. Pada penilaian otentik, peserta didik diarahkan untuk melakukan sesuatu dan bukan sekedar hanya mengetahui sesuatu, disesuaikan dengan kompetensi mata pelajaran yang diajarkan. Di samping itu, pada penilaian otentik, penilaian hasil belajar peserta didik tidak hanya difokuskan pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik.
Bentuk-bentuk penilaian otentik menurut Kusmana (2010: 3), sebagai berikut:
a) unjuk kerja (performance), b) penugasan (project), c) kinerja (hasil karya/product), d) portofolio (kumpulan kerja siswa), e) penilaian diri (self assessment).
sementara itu penilaian konvensional adalah Penilaian konvensional adalah sistem penilaian yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur Penilaian konvensional dilakukan dengan menguji "bits and pieces". Contoh-contoh format penilaian tradisional/konvensional antara lain: multiple-choice, matching, true-false, dan paper and pencil test
Penilaian otentik memiliki banyak manfaat dan penting dalam konteks pendidikan. Berikut ini beberapa alasan mengapa penilaian perlu otentik:
Memadukan pengetahuan dan keterampilan sejati: Penilaian otentik memungkinkan siswa untuk menunjukkan pemahaman dan penerapan pengetahuan serta keterampilan mereka dalam konteks nyata. Hal ini lebih relevan dan mewakili situasi di dunia nyata daripada hanya mengandalkan pengetahuan teoritis yang diuji dalam penilaian konvensional. Penilaian otentik memungkinkan siswa mengalami pembelajaran yang bermakna dan praktis.
Mendorong pemecahan masalah: Penilaian otentik sering kali melibatkan tugas atau proyek yang membutuhkan pemecahan masalah. Siswa harus menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk mengatasi situasi, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi yang tepat. Proses ini melatih siswa untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang esensial dalam kehidupan nyata.
Mengukur keterampilan abad ke-21: Penilaian otentik dapat mengukur keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan komunikasi, kerjasama, pemikiran kreatif, dan pemecahan masalah kompleks. Dalam dunia yang terus berkembang dan kompetitif, keterampilan ini menjadi sangat penting bagi siswa untuk sukses di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Penilaian otentik membantu mengidentifikasi dan mengembangkan keterampilan ini pada siswa.
Mendorong refleksi dan pengembangan diri: Dalam penilaian otentik, siswa sering kali diberikan kesempatan untuk merenungkan kinerja mereka sendiri, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka, dan merencanakan langkah-langkah perbaikan. Ini mendorong refleksi diri, pengembangan diri, dan pengembangan keterampilan metakognitif. Siswa dapat belajar dari pengalaman dan mengidentifikasi cara untuk terus meningkatkan diri.
Meningkatkan motivasi dan keterlibatan: Penilaian otentik sering kali lebih menarik dan relevan bagi siswa daripada penilaian konvensional. Ketika siswa melihat nilai dan tujuan di balik tugas otentik, mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan berpartisipasi aktif. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis.
Secara keseluruhan, penilaian otentik membantu memastikan bahwa penilaian tidak hanya berfokus pada pengukuran pengetahuan teoritis, tetapi juga mencakup penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks nyata. Ini mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata dan membantu mereka mengembangkan keterampil