-->

dongeng kuda sembrani



Di sebuah kerajaan yang makmur, ada seorang raja yang memerintah dengan sangat arif dan bijaksana. Raja itu juga disegani oleh rakyat dan pemimpin dari kerajaan lain.


Terlebih raja memiliki seorang putri yang kecantikannya tersohor hingga ke berbagai penjuru. Siapa pun yang melihat kecantikan putri, akan tergila-gila dan ingin meminangnya.

Namun, putri masih sangat muda, jadi ia belum siap menikah.

Kabar mengenai kecantikan putri, sampai juga di telinga seorang pemimpin kerajaan yang memiliki sifat congkak, angkuh, sombong, dan telah memiliki empat istri.

Ia ingin mempersunting sang putri untuk dijadikan istri kelima. Ia tidak peduli dengan usia sang putri. Ia ingin melamar sebelum pemimpin kerajaan lain datang terlebih dahulu untuk melamarnya.

Suatu hari, datanglah raja congkak bersama pengawalnya untuk melamar putri. Putri yang tidak berkenan dirinya dijadikan istri kelima oleh seorang raja yang congkak, berusaha menolak secara halus. Namun, raja bertekad kuat ingin memperistri dirinya.

Putri pun mengajukan sebuah syarat. Jika raja congkak berhasil mengambilkan bunga melati hitam yang hanya ada di gunung tertinggi dalam waktu satu malam, putri akan mempertimbangkan pinangan raja congkak.

Putri berharap raja congkak menyerah dengan syarat yang ia ajukan karena untuk menuju gunung tertinggi membutuhkan waktu minimal tiga hari perjalanan, serta melalui pendakian yang sangat terjal. Tanpa diduga oleh putri, raja congkak menyanggupi. Ia pun pulang bersama pengawalnya dan akan kembali esok hari.

Tidak ada yang mengetahui bahwa di kerajaan tersebut, ada seekor kuda sembrani sakti. Kuda ini memiliki sayap indah dan dapat terbang ke mana pun. Malam itu putri bersama kuda sembrani pergi ke kerajaan milik raja congkak. Ternyata bukan raja congkak yang pergi ke gunung tertinggi.

la menyuruh raksasa jahat untuk mengambil melati hitam. Dengan kakinya yang besar dan langkahnya yang lebar, sudah tentu raksasa jahat itu mampu mengambil melati hitam.
Putri yang melihat itu, bersama kuda sembrani terbang ke gunung tertinggi.

Mengambil setiap bunga melati hitam dan membuangnya ke mulut gunung hingga tidak ada satu bunga pun yang tersisa. Saat raksasa kembali dari gunung tertinggi, ia mengatakan pada raja congkak bahwa tidak ada satu bunga melati hitam pun yang tengah bersemi.

Raja congkak marah besar, rencana menikahi putri gagal. Raja congkak berniat menculik putri.
Kuda sembrani yang diutus putri untuk mencari tahu tentang rencana raja congkak, memberi kabar pada putri, bahwa putri akan diculik. Putri lalu meminta izin pada kedua orangtuanya, yakni raja dan ratu, untuk mengizinkannya pergi ke gue. Di gua itu putri akan bersembunyi dari raja congkak.

Raja dan ratu mengizinkan putri pergi bersama kuda sembrani. Putri tinggal sendiri, sementara kuda sembrani kembali lagi untuk memperhatikan keadaan istana. Raja congkak pun datang dengan semua prajurit terbaiknya. Dengan marah yang berapi-api, ia memasuki istana.

Saat ia tidak melihat putri, ia bertambah marah dan kehilangan kendali. Ia menyerang dengan membabi buta dan semua orang di kerajaan terbunuh, termasuk raja dan ratu.

Kuda sembrani memberi kabar menyedihkan itu pada putri, ia pun pulang ke istana bersama kuda sembrani. Betapa sedihnya ia melihat ayah dan ibunya sudah tiada. Ia lalu pergi bersama kuda sembrani.

Mengejar raja congkak. Saat raja congkak tiba di sisi tebing tinggi, putri bersama kuda sembrani menjatuhkan bebatuan dari atas tebing. Raja congkak bersama semua prajuritnya tewas.

Putri yang dirundung duka pergi ke pulau terpencil. Tak seorang pun yang tahu ke mana perginya sang putri. Di pulau itu, ia hidup berdua dengan kuda sembrani dan tidak menikah hingga ia dan kudanya tutup usia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel