-->

Wacana Penghapusan Ujian Nasional oleh Nadiem Makarim


Beberapa waktu yang lalu Naskah Pidato Nadiem sempat viral, kini muncul hangat perbincangan baru mengenai penghapusan Ujian Nasional.  Panghapusan ujian nasional tentu saja memiliki dampak positif dan negatif yang tidak bisa di hindarkan lagi. Nadiem Makarim mengungkapkan alasan yang melatarbelakangi rencana penghapusan ujian nasional Karena adanya  keinginan untuk menghindari dampak negatif dari UN tersebut.

"Banyak sekali aspirasi dari masyarakat. Sebenarnya dari guru, dari murid, dari orangtua yang sebenarnya banyak juga dari mereka yang inginnya bukan menghapus, tapi menghindari hal yang negatif," 

Kemudian, saat siswa menghadapi ujian yang pelajarannya bukan bidang mereka, ada rasa khawatir yang berlebihan. Meski wacana ini sudah dikaji, Nadiem mengatakan, kebijakan yang akan dilakukan tidak akan sekadar menghapus UN. Namun, akan ada perbaikan sistem kelulusan bagi siswa.

Nadiem menegaskan bahwa kebijakan penghapusan UN baru akan direalisasikan setelah 2020. Nadiem memastikan bahwa UN tetap dilaksanakan pada 2020. Nadiem kemudian menjelaskan bahwa rencana penghapusan UN saat ini masih dikaji, dievaluasi dan dilakukan penilaian. Nadiem Makarim juga mengatakan bahwa Kemendikbud tengah berupaya menciptakan kesinambungan antara sistem pendidikan dan dunia industri. Nadiem pun akan merubah kurikulum
"Dari situ harus ada penyederhanaan dari sisi kurikulum maupun assessment, agar beralih kepada yang sifatnya yang lebih kompetensi dan bukan saja menghafal informasi. Itu suatu perubahan yang akan kita terapkan dan kita sempurnakan," kata Nadiem.

terealisasi ataukah tidak belum di pastikan, kita hanya berharap pemerintah akan melakukan dan memutuskan yang terbaik bagi bangsa indonesia. Tentu pelaksanaan Ujian Nasional beberapa diantaranya yang pernah diberitakan oleh televisi adalah rasa frustasi pada anak, Ujian Nasional dijadikan momok paling menakutkan sebab pembelajaran yang telah dilakukan bertahun-tahun ditentukan oleh beberapa hari pelaksanaan Ujian Nasional saja.

Setiap anak memiliki keistimewaan masing-masing, anak yang pandai melukis tidak perlu pandai dalam bidang matematika, sebab kesuksesannya nanti adalah dengan mengembangkan bakatnya di seni lukis, pun dengan siswa lainya. Alberst Einstein yang merupakan Ilmuan terkemuka yang terkenal akan kepintarannyapun berpendapat bahwa
 "setiap orang adalah jenius. Tetapi jika kamu menilai seekor ikan dari kemampuannya untuk memanjat pohon, maka seumur hidupnya dia akan mempercayai bahwa dirinya bodoh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel