-->

Penginapan seram - ciwidey


#memorabiliakuliah

Untuk mengakhiri kebersamaan kelas Bahasa, ketua kelas kami memutuskan untuk menginap di Ciwidey
semua orang setuju kecuali Officeboy dan Mang fotokopi FIP karena mereka tidak diajak.

Kami berangkat dengan menggunakan truk TNI.
Tidak perlu memakai baju loreng kami semua duduk manis dan bertahan dari segala guncangan sampai akhirnya beberapa diantaranya mabuk darat.

Setibanya di lokasi, kami lupa permisi karena begitu takjub dengan tempat yang akan kami nikmati. meskipun lukisan dinding
terlihat agak mistis.
di depan Villa ada kolam air hangat yang yang memanjakan kami pada sore hari yang disertai rintik hujan.

Pukul 5 sore, semuanya bergegas untuk membersihkan diri di kamar mandi.

kalau melihat kamar mandinya aku agak sedikit ngeri sebab untuk sampai ke bethup harus menuruni tangga.
kamar mandinya cukup besar, saking besarnya sampai para perempuan bisa mandi berlima sambil membandingkan ukuran satu sama lain. 
(membandingkan sabun mandi maksudnya)

kami para lelaki mandi diluar karena ada tempat bilas di luar ruangan yang jika kamu iseng, kamu bisa mengintip
ruang sebelah lewat bagian atas yang terbuka. Tidak satupun dari kami yang mau melakukannya.

setelah mandi, sebagai penanggung jawab acara aku mempersiapan kegiatan untuk malam hari.
setelah persiapan selesai, makanan datang dan semuanya berkumpul d ruang depan untuk makan bersama.
Perut kami sudah lapar dan tentu saja makan adalah solusinya.
Salah satu teman kami naik ke lantai dua untuk mengambil barang, tidak lama kemudian terdengar jeritan.

Gila !! tidak ada satupun orang yang ada diruangan tersebut yang tidak kaget mendengar jeritan tiba-tiba dari lantai dua
semua orang pada kaget, Bonteng yangku pegang loncat dari tangan karena ikut kaget.
Ucup segera naik kelantai dua dengan wajah cemas dan 1/4 ayam yang masih ada di piring, Rian ikut menemani Ucup, sementara aku memungut bonteng yang
jatuh kelantai dan memastikan pada kawan-kawan bahwa bonteng itu belum lima menit.

Rian turun lagi, Expresinya tidak di harapkan oleh semua orang, kalau kamu melihat ekspresinya pasti kamu ingin memukulnya dengan brokoli atau lalapan yang ada
di meja makan.

"kesurupan" kata Rian
"Naon ai maneh ? maneh kasurupan ?" Tanya beh
"maenya kasurupan jiga kieu?" tambahku
"Lain urang"
dari atas ucup berteriak memanggil
"Dak !!" yang artinya barudak, Ucup memanggil kami karena merasa tidak mampu menanggung tragedi ini sendiri, itu menurutku.

Semuanya mulai panik, ada yang memanggil pengurus villa, sisanya menemui ucup meski belum sepenuhnya yakin bisa membantu karena tidak pernah memiliki pengalaman
untuk ini.

"kenapa cup" tanya Beh
"pingsan" jawab ucup
"Kok bisa pingsan ?" Beh bertanya lagi
"gatau, tadi sempat ngigau bahasa Belanda !"
"Kok bisa ?"
"Bukan jerman?" kataku yang mengingat bahwa Teman kami ini pernah tinggal 1 tahun di Jerman
"Belanda" Ucup Kekeh
"terus ?"
"katanya tadi dia ngeliat mahluk halus" kata Ucup
"Punya Indra L brugman si teteh ?" kataku
"Indra ke enam!!" tegas Ucup
"Ia, punya" tanya teman perempuan yang sedang memangku.
"Terus kumaha?" tanyaku lagi

ucup mengajak kami ke ruang tengah tempat berkumpul, letaknya dekat dengan dapur dan kamar mandi yang tadiku bilang "emang beda"
lalu ucup menyuruh kami berempat adzan di tiap penjuru
"acan isya Cup?" kataku
"Udah ikutin aja, terus berdoa semoga malam ini diberikan perlindungan"
karena ucup adalah ketua kelas, kami ikuti kata-katanya.
bulu kuduk merinding seketika membuat aku lupa adzan tadi sampai mana, lalu ku ulangi setelah menengok teman-teman yang mematuhi kata-kata ucup.

"dak !" kata Ucup memanggil kami dan membuat lingkaran kecil lagi.
"SALAH KITA! harusnya tadi kita permisi dulu masuk tempat ini ! sekarang kita buat Plan B" kata Ucup

suasana mulai mereda.
Plan B. kami jadi mengadakan kegiatan Makrab di tempat tidur perempuan.
tidak ada kejutan malam sebab anak-anak perempuan menolak keras.
Acarapun berjalan dengan sekedar tukar kado dan memutar video dokumenter
syukurlah rasa takut menjadi Haha yang menenangkan.
semuanya kembali seperti sedia kala dan teman kamipun sudah sadar dan bisa ikut tertawa 

pukul 10 malam para laki-laki kembali ke tempat tidurnya.
Ade mendapatkan tasbih dari hasil tukar kado
"la ila ha illallah ... la ila ha illallah ..."
"de sare !" kata Ucup
"Teu bisa" Jawab Ade yang malam itu mendadak Alim
"naha ?" Tanya Ucup
"hayang ka kamarcai!" jawab ade
"ka WC lain dzikir"
"sieun!"

Semua kompak untuk pipis berjamaah, saling menjaga bilamana terjadi sesuatu yang tidak di harapkan.
"lamun urang kasurupan, ciwit tete urang nyak" kataku pada Rian, dia kemudian tertawa.
"siap !"

malam semakin larut, ade sudah tidak sakit perut
sementara ucup terlihat kusut
tidak pernah membayangkan akan terjadi hal seperti ini

Ucup berbicara dengan Riri diluar.
dia bercerita bahwa emang ada yang tidak beres ditempat itu.
"tadi sore ketika kita mandi tiba-tiba lampu mati!"
"ohya ?" Ucup terkejut
"padahal tadi katanya di ruang tengah nggak ada siapa-siapa" tambah Riri
aku hanya diam mendengar cerita itu, bagaimana tidak jika kuceritakan yang sebenarnya bahwa
aku salah menekan tombol saat ingin menyalakan lampu luar.

kira-kira pukul 1 malam, semua sudah lelah
tapi mata tidak mau tidur.
ada kucing yang malah berkelahi dan berisik
aku masih mengobrol dengan Alpin seputar pengalaman mistis yang pernah terjadi dalam hidup

Sejauh yang pernah ku alami, belum ada pengalaman mistis yang terjadi meskipun rumahku dekat dengan kuburan
dan ini adalah kejadian yang memang membuatku merasakan rasa percaya tidak percaya.

tiba-tiba Alpin diam, kupikir tidur, tapi setelah di panggil dan di tampar beberapa kali dia tidak jua bangun.
kami kaget.
"sadar pin!" kata Rian Panik
semua anak laki-laki mengerumuninya
masalah lain lagi muncul
kok tangannya dingin ?" Rian menambahkan
"iyayaa padahal tadi dia masih bangun dan garuk-garuk selangkangan !"kataku yang tidur disamping dia
"gimana nih ?" tanya Rian
"bacakan ayat kursi" Usul Ucup
saat hendak memabacakan ayat kursi Alpin bangun seperti orang yang baru saja melakukan astral projeksi
ucup bilang Alpin kena erep-erep / dalam istilah lainnya ketindihan.
tapi Alpin tidak merasa demikian dan tidak ingat apa-apa.
"Saha Maneh?" tanyaku
"Alpin"
"ManRabbuka?"
......

Semua membaik kembali dan esok haripun tiba.
saat yang lain senam pagi, aku masih berada dikasur karena kurang tidur
itulah pengalaman menarik yang tidak bisa saya lupakan sampai saat ini

aku masih heran perihal apakah benar temanku itu memiliki indra ke enam dan bisa melihat mahluk halus?
aku masih heran dengan apa yang terjadi pada Alpin malam itu, apakah jiwanya di tarik roh halus karena merasa terganggu saat garuk-garuk selangkangan ?
entahlah ..
hanya mereka yang tahu
dan hanya tukang tahu yang menjual tahu.

sekian, dan termakasih telah membaca pengalamanku ini. 
Aku nggak bisa bilang bahwa tempat ini angker atau menyeramkan.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel