6 langkah - langkah yang dilakukan guru sebagai panutan
Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari
Pernahkah kamu mendengar peribahasa itu? Kok bisa begitu?
Peribahasa "guru kencing berdiri, murid kencing berlari" mengandung makna bahwa perilaku atau kebiasaan buruk yang dilakukan oleh seorang pemimpin, panutan, atau orang yang dihormati, seperti guru, dapat menjadi contoh yang diikuti oleh orang-orang yang dipimpinnya (murid atau pengikut). Bahkan, sering kali keburukan itu tidak hanya ditiru, tetapi juga diperparah atau ditingkatkan oleh mereka.
Bagaimana seorang guru dapat menghindari terciptanya situasi seperti dalam peribahasa "guru kencing berdiri, murid kencing berlari"?
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:
-
Berperilaku konsisten dengan nilai yang diajarkan
Praktikkan apa yang Anda ajarkan. Jika Anda mengajarkan tentang disiplin, kejujuran, atau tanggung jawab, pastikan untuk menunjukkan nilai-nilai itu dalam tindakan sehari-hari. Hindari memberikan kesan omong kosong atau tidak konsisten, karena murid akan lebih mudah belajar dari apa yang mereka lihat daripada dari apa yang mereka dengar. -
Berkomunikasi dengan jelas dan positif
Sampaikan harapan dengan jelas pada murid, baik dalam hal akademik maupun perilaku. Gunakan bahasa yang membangun dan menghormati, sehingga mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk mengikuti Anda. -
Tunjukkan etika dan profesionalisme
Tunjukkan sikap profesional dalam mengelola tugas dan berinteraksi dengan murid, kolega, serta orang tua. Hindari menunjukkan perilaku negatif seperti terlambat, bersikap kasar, atau meremehkan orang lain. -
Terbuka terhadap kritik dan pembelajaran
Jika melakukan kesalahan, akui dengan rendah hati di depan murid. Hal ini justru mengajarkan kepada mereka tentang tanggung jawab dan keberanian untuk mengakui kesalahan. Jadikan setiap masukan dari murid atau kolega sebagai bahan introspeksi untuk menjadi lebih baik. -
Berikan contoh pemecahan masalah yang baik
Ketika menghadapi tantangan atau konflik, tunjukkan cara menyelesaikannya secara bijaksana tanpa emosi berlebihan atau tindakan impulsif. -
Mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif
Ciptakan suasana kelas yang mendukung pembelajaran, di mana murid merasa nyaman untuk bertanya, berpendapat, dan belajar dari kesalahan tanpa rasa takut. -
Bersikap adil dan tidak pilih kasih
Jangan menunjukkan perilaku istimewa pada murid tertentu. Bersikaplah adil agar menumbuhkan rasa hormat dan kepercayaan murid terhadap Anda.
Selalu ingat, sebagai panutan, sadari bahwa tindakan sekecil apa pun akan diperhatikan oleh murid, misalnya berkata sopan, membuang sampah pada tempatnya, atau membantu orang lain.