-->

Materi Kurmer PAI kelas 6 Bab 1 Pertemuan 1

Kitab suci Al-Qur’an merupakan pedoman bagi kehidupan manusia, sedangkan hadis merupakan penjelasan dari kitab suci Al-Quran dan menjadi sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Membaca dan mempelajari Al-Qur’an dan hadis dinilai sebagai ibadah oleh Allah Swt. Oleh sebab itu, mari kita mempelajari dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis dengan baik, serta menjalankan ajarannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita mempelajari Q.S. Aḍ-Ḍuḥā. 

Pertemuan 1 : membaca surah ad duha !

Aḍ-Ḍuḥā artinya Waktu Pagi. Aḍ-Ḍuḥā surah ke-93 dalam susunan musḥaf Al-Qur’an terdiri dari 11 ayat. Surah aḍ-Ḍuḥā diturunkan di Makkah sebelum Rasulullah saw berhijrah ke Madinah, sehingga surah aḍ- Ḍuḥā dikelompokkan dalam Surah Makiyah. Aḍ-Ḍuḥā sebagai jawaban atas pertanyaan dan hinaan yang dilontarkan oleh kaum kafir Makkah yang menganggap Rasulullah saw. sudah tidak dipedulikan lagi oleh Tuhannya, sebab Nabi Muhammad sudah lama tidak menerima wahyu kenabian. Hingga akhirnya turunlah surah ini untuk mempertegas bahwasannya Allah Swt. memberitahukan bahwa dugaan kaum kair Makkah adalah suatu kesalahan yang besar. Allah juga memberi tahu kepada Nabi Muhammad saw. bahwasannya Allah tidak pernah membenci dan atau melupakannya.

Agar dapat membaca Q.S. Aḍ-Ḍuḥā dengan baik dan benar, mari kita mempelajari hukum bacaan tajwid yang terdapat pada surah tersebut. Akan tetapi yang menjadi fokus utama pada pelajaran kali ini, kita akan mengenal hukum bacaan tajwid Tafkhim dan Tarqīq.



Penjelasan lengkap dari hukum tajwid Q.S. Aḍ-Ḍuḥā sesuai nomor pada ayatayat
di bawah:


1. Alif lam syamsiah sebab huruf ( ال ) alif lam bertemu dengan huruf
syamsiah ( ض) maka dibaca idgam, bunyi lam lebur tergantikan oleh bunyi.ض

2. Mad asli atau mad tabii sebab huruf ح berharakat fathah bertemu ا
sesudahnya dan tidak bertemu hamzah, huruf wakaf, huruf dimatikan, dan
huruf bertasdid, maka dibaca panjang 2 harakat.



3. Mad lin sebab huruf ي mati atau sukun didahului oleh huruf ل berharakat
fathah, maka harus dibaca panjang 2 harakat.

4. Mad asli atau mad tabii sebab huruf ذ berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid maka
dibaca panjang 2 harakat.

5. Mad asli atau mad tabii karena huruf ج berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.



6. Mad asli atau mad tabii karena huruf م berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.

7. Mad asli atau mad tabii karena huruf م berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.

8. Mad asli atau mad tabii karena huruf ل berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.



9. Mad badal (pengganti) sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu
kalimah, tapi posisi hamzah lebih dulu dari huruf mad, maka harus dibaca
panjang 2 harakat.

10. Mad lin sebab huruf
يْ sukun didahului oleh huruf خ berharakat fathah,
maka harus dibaca panjang 2 harakat.

11. Idgam bilagunah (tidak berdengung) sebab huruf ر berharakat damah
tanwin bertemu dengan huruf ل bertanda tasdid maka lebur ke dalam
bunyi ل dan bunyi tanwinnya hilang.

12. Mad asli atau mad tabii karena huruf ا berharakat damah bertemu
وْ dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.



13. Mad asli atau mad tabii karena huruf ل berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.

14. Mad lin sebab huruf و sukun didahului oleh huruf س berharakat fathah,
maka harus dibaca panjang 2 harakat.
15. Mad asli atau mad tabii karena huruf ط berharakat kasrah bertemu
يْ dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka
harus dibaca panjang 2 harakat.

16. Mad asli atau mad tabii karena huruf ض berharakat fathah bertemuْ
ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.



17. Idzhar safawi sebab huruf م bertemu dengan huruf ي maka dibaca jelas

18. Qalqala sugra sebab huruf qalqalah د mati atau sukun berada di tengah
kalimah maka dibacanya huruf dal dipantulkan secara ringan atau tipis.

19. Mad asli atau mad tabii karena huruf ت berharakat kasrah bertemu

sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid,
maka harus dibaca panjang 2 harakat.
20. Ihfa sebab huruf م berharakat fatah tanwin bertemu huruf ف cara
membacanya samar dengan dengung yang ditahan 3 harakat

21. Mad badal (pengganti) sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu
kalimah, tapi posisi hamzah lebih dulu dari huruf mad, maka harus dibaca
panjang 2 harakat.

22. Mad asli atau mad tabii karena huruf و berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.



23. Mad wajib mutasil sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata,
maka harus dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

24. Ihfa sebab huruf ل berharakat fatah tanwin bertemu huruf ف cara
membacanya samar dengan dengung yang ditahan 3 harakat

25. Mad asli atau mad tabii karena huruf د berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.



26. Mad wajib mutasil sebab huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata,
maka harus dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

27. Ihfa sebab huruf ل berharakat fathah tanwin bertemu huruf ف cara
membacanya samar dengan dengung yang ditahan 3 harakat

28. Mad asli atau mad tabii karena huruf ن berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.



29. Gunah sebab م bertanda tasdid maka cara membacanya dengan dengung
yang ditahan sampai 3 harakat

30. 30. Alif lam qamariyah sebab huruf ال bertemu huruf ي maka bunyi lam
terdengar jelas.

31. Mad asli atau mad tabii karena huruf ت berharakat kasrah bertemu ي
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid,
maka harus dibaca panjang 2 harakat.

32. Mad asli atau mad tabii karena huruf ل berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat.

33. Qalqalah sugra sebab huruf qalqalah ق mati atau sukun berada di tengah
kalimah maka dibacanya huruf qaf dipantulkan secara ringan atau tipis.



34. Gunah sebab م bertanda tasdid maka cara membacanya dengan dengung
yang ditahan sampai 3 harakat.

35. Pada kalimah ini terdapat dua hukum bacaan. Pertama, alif lam syamsiah
karena huruf ال bertemu huruf lam syamsiah س, dibaca idgam (bunyi ل
lebur ke dalam bunyi س). Kedua, mad wajib mutasil sebab huruf mad
bertemu hamzah dalam satu kalimah, harus dibaca panjang 4 sampai 5
harakat.

36. Mad asli atau mad tabii karena huruf ل berharakat fathah bertemu ا dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid, maka harus
dibaca panjang 2 harakat

37. Izhar sebab huruf ن sukun bertemu ه , maka cara membacanya bunyin ن
mati terdengar jelas dan tidak berdengung.


38. Pada kalimah teraakhir ini terdapat dua hukum bacaan. Pertama, gunah
sebab م bertasdid cara membacanya dengan dengung ditahan sampai 3
harakat. Kedua, Mad asli atau mad tabii karena huruf م berharakat fathah
bertemu ا dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, wakaf, dan tasdid,
maka harus dibaca panjang 2 harakat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel