contoh puisi anak
Contoh Puisi Anak dari Berbagai
Mengutip berbagai sumber, berikut contoh puisi anak:
Puisi ke 1 dengan tema alam
Judul : Lukisan Biru
Karya : Ana Angelina Siahaan
Angin yang berhempus menerpamu
Membawa deburan ombak mendekati pasir terhampar
Pasir putih menghampar luas mengilatkan cahaya mentari
Menyiratkan keindahan nan alami penuh imaji
Karang berdiri teguh dengan kemegahannya
Langit membiru dengan keluasannya
Angin berarakan dengan warnanya
Lukisan biru terindah yang pernah tercipta
Inilah pantai penuh pesona
Karya Tuhan yang abadi
Puisi ke 2
Judul "Kasih Sayang Orangtua"
Karya: D. Maria. K
Setiap kali membuka mata dengan mata mengantuk,
Mereka tersenyum kepadaku….
Saat ku lelah karena melewati lintasan yang jauh,
Mereka langsung cemas kepadaku…
Sekalipun ku sakit, mereka tetap menyayangiku
Saat ku tersenyum, mereka ikut tersenyum
Saat ku sedih, mereka memeluk dengan kasih sayang
Walaupun aku akan diterjang badai,
Orangtuaku akan selalu melindungiku
Walaupun kehilangan orang yang kucintai,
Tapi tetap orang tuaku yang menjadi nomor satu untuk menemaniku
Oh, orangtuaku yang kusayangi,
Aku berjanji tidak akan sedih lagi,
Jika kehilangan orang yang kusayangi,
Kecuali Kamu orangtua ku yang kusayangi
***
Puisi ke 3
Judul : Indonesia Negeriku Tercinta"
Karya : Alysa Joana Putri Mendrofa
Negeriku Indonesia
Tanah kelahiran yang kucinta
Tempatku dibesarkan
Berkumpul bersama handai taulan
Negeriku Indonesia
Sangat indah dan permai
Terkenal sampai penjuru dunia
Negeri yang cinta damai
Beraneka ragam bahasa daerah
Beraneka ragam suku dan agama
Tidak membuat kami terpecah
Itulah Bhinneka Tunggal Ika
Perbedaan warna kulit
Tidak membuat hidup sulit
Walau kami berbeda-beda
Di mata Tuhan kami sama
Kesuburan tanahmu tak terhingga
Hasil tambang tak terkira
Hasil pertanian yang melimpah
Hasil laut tak akan punah
Dengan semangat Pancasila
Dan rasa penuh toleransi
Kita harus membangun bangsa kita
Menjadi bangsa yang mandiri
***
Puisi ke 4
Betapa indahnya negeri ini
Laut yang berombak ombak
Lereng yang bertingkat-tingkat
Angin berhembus sepoi-sepoi
Berdiri aku di tepi pantai
Di bawah langit yang membentang
Merasakan negeri keindahan
Indonesia yang ku sayang...
Indonesia Negeri Khatulistiwa
Berjutaan nikmat di dalamnya
Pemberian dari Tuhan yang Maha Esa
Agar kita bersyukur kepada-Nya
Puisi ke 5
judul : Alamku
Kemanapun aku pergi
Menjelajahi negeri ini
Berbagai keindahan kunikmati
Kagum ku tak pernah henti
Lihatlah gunung-gunung yang menjulang
Bagaimana dapat menyentuh awan
Lihatlah mentari selalu terang
Menghangatkan negeri sepanjang zaman
Lihatlah pantai pantai
Bergemuruh dengan ombaknya
Terlihat mentari terbit di sana
Beribu mata terpesona
Puisi ke 6
Kemanapun aku pergi
Menjelajahi negeri ini
Berbagai keindahan kunikmati
Kagum ku tak pernah henti
Lihatlah gunung-gunung yang menjulang
Bagaimana dapat menyentuh awan
Lihatlah mentari selalu terang
Menghangatkan negeri sepanjang zaman
Lihatlah pantai pantai
Bergemuruh dengan ombaknya
Terlihat mentari terbit di sana
Beribu mata terpesona
Puisi ke 6
Guruku
Kau adalah sumber ilmu ku
Kaulah pembimbingku
Kaulah yang mendidik ku
Dengan sabar dan tulus
Guruku ..
Sungguh besar jasamu
Kau yang tak pernah bosan
Dalam mengajar dan membimbingku
Engkau pahlawan tanpa tanda jasa.
guruku kaulah pendidikku
kaulah pengajarku
kaulah pembimbingku
serta orang tuaku di sekolah
puisi ke 7
Di negeriku Indonesia
Terbentang pulau beribu-ribu
Beraneka ragam budaya
Keindahannya mengusik kalbu
Di negeriku tercinta
Terdapat berbagai kekayaan
Dari pohon hingga permata
Di daratan hingga lautan
Di tanah negeriku
Pohon-pohon tumbuh bahagia
Bunga-bunga bermekaran senantiasa
Sawah-sawah menjadikan sejahtera
puisi ke 8
Ibuku adalah perempuan hebat
Menatap terik dengan senyumnya
Kulit keriput hanyalah akibat
Demi anak; apa pun ia perbuat
Duhai Ibu
Perjalananku di dunia masih panjang
Tapi kebaktianku padamu belum menjulang
Aku masih sering lupa membersihkan tanganmu yang berdebu
Ibuku masih adalah perempuan hebat
Bangun lebih awal dari fajar
Tiada peduli dengan pegal dan asam urat
Asal api mengepul dan tanak nasi berpijar
Ibuku selamanya adalah perempuan hebat
Dengan kebaikan setara malaikat
Kudoakan engkau tetap dalam selamat
Dan semoga Allah mudahkan kisahmu di negeri akhirat
puisi ke 9
Selalu Ada Ibu
Dalam tangisku selalu ada ibu
Ibu membasuh air mataku
Mengajarkanku caranya kembali tertawa
Menata hatiku agar cukup hanya mengenang peristiwa
Dalam sepiku selalu ada ibu
Ibu menggelitik rasa sendu
Lalu aku kembali tertawa
Lagi-lagi lupa seuntai duka
Dalam diamku selalu ada ibu
Ibu mengajakku untuk berbicara
Ibu yang memulai bercerita
Lalu kami melihat album foto lama
Dalam ceriaku pula selalu ada ibu
Ibu ikut tertawa di saat aku bahagia
Katanya; bahagiaku adalah bahagia ibu juga
Dan ibulah pembahagiaku sepanjang waktu
a) Interpretasi, merupakan penafsiran sebuah puisi. sebelum membacakan puisi di depan umum, kita harus membaca secara menyeluruh dan menginterpretasikan puisi kita. puisi yang kita baca ini menggambarkan apa? suasana atau perasaan apa yang ada pada puisi.
b) Vokal : terdiri dari
(1) Artikulasi, adalah teknik untuk membuat suara menjadi lebih jelas pada saat mengucapkan setiap kata yang ada dalam sebuah puisi.
(2) Intonasi, adalah naik turunnya lagu kalimat. contoh saat suasana dalam puisi digambarkan sedih maka kita bisa menurunkan lagu kalimat, saat kita marah kita menaikan lagu kalimat. jadi semua tergantung interpresi atau penggambaran.
(3) Diksi, adalah pilihan kata-kata yang digunakan dalam puisi yang merupakan hasil pemilihan secara cermat
(4) power,
jangan menampilkan puisi dengan suara yang pelan atau berbisik. kita harus memiliki power selain pengucapan intonasi yang benar.
c) Ekspresi (Mimik dan Gesture),
mimik wajah menampilkan emosi seperti ketika kata dalam puisi menggambarkan kesedihan maka wajah kita menampilkan raut wajah sedih. gestur adalah gerak tubuh. seperti saat kita mengatakan kata *bintang maka tangan kita bisa menunjuk ke langit.
d) Totalitas (Penyajian secara keseluruhan)
silahkan lihat contoh cara membaca puisi berikut ini !