Materi Pramuka : Sejarah Pramuka dan Indonesia
materi pramuka lengkap |
Sejarah Pramuka Dunia dan Indonesia
Sejarah Pramuka (kepanduan) dunia dan Indonesia. Awal mula berdirinya tidak lepas dari tokoh utama yang sangat populer bernama “Boden Powell”. Nama lengkapnya adalah Lord Robert Stephenson Smyth Boden Powell of Gilwell dan lahir di Inggris pada 22 Februari 1857.
Boden Powell di sebut sebagai “Bapak Pandu Dunia” karena telah
berhasil mendirikan organisasi kepanduan untuk pertama kalinya yaitu di negara
Inggris. Sejarah Pramuka dimulai dari Inggris menyebar ke seluruh dunia dan
akhirnya sampai di Indonesia.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana. Pramuka menjadi
kegiatan ekstrakurikuler wajib yang ada di sekolah. Kepanduan atau kita lebih
mengenalnya Pramuka telah diterima oleh masyarakat dunia Internasional secara
luas.
Pengertian
Pramuka
Pramuka adalah suatu permainan menarik yang di dalamnya
mengandung unsur pendidikan di alam terbuka. Tempat anak-anak atau orang dewasa
pergi untuk melaksanakan kegiatan.
Di dalam Pramuka terdapat golongan-golongan yang menggambarkan
sebuah tingkatan untuk setiap anggota Pramuka. Tingkatan Pramuka dimulai dari
“Siaga, Penggalang, Penegak, dan juga Pandega”.
Oleh karena itu, bagi setiap orang yang ingin menjadi anggota
Pramuka ketika akan di lantik wajib mengucapkan janji (Satya Pramuka) sesuai
dengan tingkatannya.
Sejarah
Pramuka di Dunia
Sejarah Pramuka (kepanduan) dunia di mulai pada tahun 1901 Boden
Powell menulis buku berjudul “Aids To Scouting“. Buku tersebut
berisi pedoman untuk memandu yang di pakai di sekolah laki-laki di Inggris.
Pada tahun 1908 Boden Powell menulis sebuah buku berjudul “Scouting
For Boys“. Buku yang sangat populer di Inggris kemudian menyebar ke
berbagai negara. Pada tahun yang sama Boden Powell mendirikan sebuah organisasi
kepanduan untuk anak laki-laki yang di sebut “Boys Scout“
Pada tahun 1912, Boden Powell bersama adiknya yang bernama Agnes
mendirikan organisasi kepanduan untuk wanita yang bernama “Girls Guides”.
Organisasi tersebut di pimpin oleh Anges dan Istri Boden Powell.
Empat tahun kemudian tepatnya pada tahun 1916 mendirikan Pramuka
untuk usia siaga dengan
nama “Cub” atau “Anak Srigala”. Sebagai pedomannya dengan buku “The
Jungle Book” karya Rudyard Kipling. Buku tersebut berisi cerita Mowgli si
Anak Srigala.
Tidak berhenti sampai di situ pada tahun 1918 kembali
membentuk Rover Scout untuk pemuda/i usia 17 tahun
(penegak) dan juga menerbitkan buku berjudul “Rovering To Success”
di tahun 1922.
Pada tahun 1919 W.F de Bois Mac Larren memberikan sebidang tanah
kepada Boden Powell yang di fungsikan untuk mendidik pembina Pramuka dengan
nama
Untuk memperkenalkan kepanduan ke seluruh dunia. Pada tahun 1920
di selenggarakannya Jambore Dunia I di Olympia Hall, London, Inggris, yang
mewakilinya ada 27 negara. Pada malam terakhir tanggal 16 Agustus 1920 Boden
Powell diangkat sebagai “Bapak Pandu Dunia” (Chief Scout Of The
World)
Sejarah
Pramuka di Indonesia
Gerakan
Pramuka Pada Masa Presiden Ir. Soekarno
Gagasan yang menarik dan sangat cemerlang Boden Powell adalah
Kepanduan menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda. Sejarah Pramuka di
Indonesia dibagi menjadi 3. Pada masa penjajahan Belanda, masa penjajahan
Jepang, dan juga masa setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pramuka
Pada Masa Penjajahan Belanda
Awal mula sejarah kepanduan di Indonesia ditandai dengan
munculnya cabang kepanduan milik Belanda yang bernama Nederlandesche
Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. Kemudian berubah menjadi NIPV
(Netherland Indische Padvinders Vereeniging) atau Persatuan Pandu-Pandu
Hindia Belanda di tahun 1916.
Pada tahun 1916 Mangkunegara VII membentuk organisasi kepanduan
Indonesia yang pertama dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Dengan lahirnya JPO justru memicu pergerakan nasional lainnya
untuk membuat organisasi sejenis seperti: Hizbull Wahton (HW) tahun
1918 Jong Java Padvinderij (JJP) tahun 1923, Nationaal
Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Nationale
Padvinders (NP), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS),
dan masih banyak lagi.
Konsep penyatuan organisasi Pramuka (Kepanduan) dimulai pada
tahun 1926 yaitu lahirnya Indonesische Padvinderij Organisatie
(INPO), sebagai bentuk peleburan dua kepanduan Jong
Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) dan Nationale
Padvinderij Organisatie (NPO).
Semakin banyaknya organisasi Pramuka (Kepanduan) milik
Indonesia. Akhirnya Hindia Belanda melarang penggunaan istilah Padvinder.
Maka dari itu K.H Agus Salim menggunakan nama “Pandu atau Kepanduan” untuk nama
organisasi Pramuka di Indonesia.
Setalah deklarasi Sumpah Pemuda, kegiatan Pramuka semakin
diminati dengan ditandai berdirinya Pandu Pemuda Sumatra (PPS) tahun 1930,
Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) tahun 1931. Kemudian pada tahun 1938
terbentuklah Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI).
BPPKI melakukan kegiatan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem
(PERKINO). Perkemahan itulah yang menjadi cikal bakal kegiatan Jambore sampai
sekarang ini.
Pramuka
Pada Masa Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang, kegiatan dan unsur-unsur Pramuka
(Kepanduan) di Indonesia dilarang. Banyak tokoh-tokoh masuk ke badan bentukan
Jepang seperti: Keibondan, Seinendan, dan juga PETA.
Jepang menganggap kegiatan Pramuka di Indonesia dapat memicu
persatuan dan kesatuan rakyat. Walaupun demikian dengan tekad yang kuat para
pemuda menjalankan kegiatan PERKINO II untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Indonesia untuk melawan penjajah Jepang.
Pramuka
Pada Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terbentuklah Pandu
Rakyat Indonesia di Solo pada tanggal 28 Desember 1945 sebagai tempat untuk
menyatukan Pramuka di seluruh Indonesia.
Seiring keberjalanannya sejarah organisasi Pramuka (Kepanduan)
yang jumlahnya sudah ada ratusan dibagi menjadi beberapa federasi. Karena
banyaknya organisasi justru menimbulkan kelemahan, maka dari itu
dibentuklah Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO). Namun,
kendala lain masih terjadi karena kurangnya kekompakkan antar anggota yang
tergabung di PERKINDO.
Pada tahun 1961 Kepanduan di Indonesia yang terpecah menjadi 100
organisasi terhimpun dalam 3 federasi yaitu: Ikatan Pandu Indonesia
(IPINDO) berdiri pada 13 September 1951. Persatuan Pandu
Indonesia (POPPINDO) berdiri tahun 1954 dan Persatuan
Kepanduan Putri Indonesia (PKPI).
Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka, pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pejabat
sementara (Pjs) Presiden RI Ir. H. Juanda. Pada tanggal 14 Agustus 1961
ditetapkan sebagai Hari Lahirnya Gerakan Pramuka. Maka dari itu setiap tanggal
14 Agustus kita selalu memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Gerakan Pramuka.
Mengenal
Bapak Pramuka Indonesia
Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan salah satu tokoh
lahirnya Pramuka Indonesia. Dia pernah menjabat Ketua Kwartir Nasional
(Kwarnas) pertama sejak Pramuka berdiri pada tanggal 14 Agustus 1961.
Empat periode berturut-turut, Sri Sultan Hamengku Huwono IX
menjabat yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974.
Dalam sejarah kepanduan Indonesia, Sri Sultan HB IX merupakan salah satu tokoh
yang berhasil menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia. Pada
akhirnya menjadi satu wadah yakni Pramuka sehingga dinobatkan sebagai Bapak
Pramuka Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat wawasan kita tentang
“Sejarah Pramuka Dunia dan Indonesia. ^_^