-->

Kegiatan Latihan Pramuka Siaga: Contoh dan Metode

Kegiatan latihan pramuka siaga dengan metodenya

Kegiatan Latihan Pramuka Siaga: Contoh dan Metode

Kegiatan latihan Pramuka siaga menjadi kegiatan untuk memahami materi pembelajaran dengan menerapkan metode belajar sambil melakukan. Salah satu contoh kegiatan belajar sambil melakaukan pada kegiatan Pramuka siaga adalah mendirikan tenda perkemahan sehari.

Belajar sambil melakukan di alam terbuka adalah ciri khas kegiatan pendidikan Gerakan Pramuka tingkat siaga, penggalang, dan penegak. Berada pada alam terbuka tentunya dapat menghasilkan kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode kegiatan latihan Pramuka siaga adalah acuan yang di terapkan pada pembinaan pendidikan kepramukaan yang menarik, menantang dan menyenangkan. Pelaksanaannya pun di lakukan secara menyeluruh dan tidak terpisah – pisah.

Metode Kegiatan Latihan Pramuka Siaga

Kegiatan kepramukaan siaga harus terlaksana secara tersistem, berkait, dan saling memberikan makna bagi kompetensi peserta didik. Berikut adalah metode latihan Pramuka siaga.

Alam terbuka

Tempat dan wahana belajarnya Pramuka siaga adalah alam terbuka. Pada alam terbuka anggota siaga dapat memahami materi latihan Pramuka dengan mudah. Sebab pada alam terbuka anggota dapat leluasa beraktivtas dalam melakukan penerapan pembelajaran.

Selain itu alam terbuka membantu membuka akal dan indra anggota yang terbelenggu. Jangkauan indra yang luas memberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuan akal dan pengetahuan yang luas.


Kegiatan menarik dan menantang

Membuat suasana belajar dengan tidak merasa sedang belajar adalah metode latihan Pramuka siaga yang harus tercipta. Susana belajar terkemas dalam aktivitas yang penuh kejutan, memiliki tantangan, kebaharuan dan dalam suasana gembira.

Berikut adalah contoh kegiatan Pramuka siaga yang menyenangkan:

· Bermain musang dan ayam dalam sebuah lingkaran

· Menyanyikan lagu – lagu tentang hewan

· Melewati halang rintang seperti melewati jembatan tongkat sambil membawa gelas berisi air

· Menjelajah sekitar kampung atau desa dengan mengumpulkan berbagai macam bunga, mengenal bau, warna, bentuknya

Belajar sambil melakukan

Peserta didik sepenuhnya untuk diberikan kesempatan mencoba, praktik langsung, berkreasi tanpa takut salah. Setelah itu mengalami proses belajar selanjutnya berupa pemberian refleksi oleh pembina untuk memberi penguatan dan pemantapan materi.

Sistem berkelompok

Melalukan kegiatan belajar berbentuk kelompok memberikan keuntungan salah satunya dapat memacu percepatan belajar. Percepatan belajar terbentuk karena anggota akan mengalami prosesi sosialisasi berupa komunikasi yang membentuk kerjasama tim.

Beberapa keuntungan lainnya belajar dengan sistem berkelompok adalah sebagai berikut:

· Memacu kerjasama

· Memunculkan sikap toleransi

· Saling menghargai dan tenggang rasa sesama anggota kelompok

Tanda penghargaan

Anggota siaga adalah peserta didik yang senang apabila mendapatkan sebuah hadiah atau penghargaan. Maka ketika anggota siaga yang rajin dan terampil pada sebuah kegiatan layak untuk mendapatkan sebuah hadiah atau penghargaan.

Adapun tujuan pemberian hadiah atau penghargaan adalah sebagai berikut:

· Untuk memotivasi

· Pengakuan harga diri

· Aktualisasi diri

· Memberikan kenyamanan belajar bagi peserta didik

Bentuk hadiah atau penghargaan sendiri pada seorang anggota Pramuka siaga tidak selalu berupa materi dan pujian. Namun dapat pula dalam bentuk pemberian tanda kecakapan khusus (TKK). Tanda kecakapan khusus menjadi sebuah penghargaan atau hadiah bagi anggota yang cakap atau mahir. Seperti kemampuan menjelajah dan memasak pada perkemahan sehari.

Kiasan Dasar kegiatan latihan Pramuka siaga

Dalam metode kepramukaan kiasan dasar berfungsi sebagai pemaknaan, penguatan, penyimbolan dan skenario pada pengemasan pembelajaran. Dengan sebuah kiasan anggota Pramuka siaga dapat menerima materi latihan yang mudah di pahami.

Contoh kiasan dalam penerapan pada kegiatan latihan Pramuka siaga adalah sebagai berikut: “Adik – adikku kelak jika kalian menjadi pemimpin maka tirulah matahari”. Dari kalimat “tirulah matahari” terdapat pesan yang tersirat. Bahwa seorang pemimpin itu berlaku adil sebagai matahari membagi sinarnya dengan adil.

Satuan Terpisah

Anggota putera dan puteri dalam kepramukaan harus terpisah. Pemisahan satuan bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan membangun jati dirinya. Peserta didik pun dapat mampu mengeksplorasi kemampuan dirinya lebih optimal pada setiap latihan rutin.

Kemitraan orang dewasa

Orang Dewasa yang termaksudkan pada metode kepramukaan adalah pembina. Pembina memiliki peran sebagai seorang fasilitator, organisator, motivator, dan sekaligus narasumber kegiatan belajar. Seorang pembina Pramuka harus mengetahui proses yang di jalani oleh peserta didik. Agar dapat mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan perkembangan peserta didiknya.

Dengan adanya pembina peserta didik dapat memastikan proses belajarnya sudah sesuai atau benar. Kegiatan latihan rutin Pramuka siaga pun menjadi tersistem dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak di capai.

Kode kehormatan Pramuka siaga

Gerakan Pramuka memiliki kode kehormatan dalam metode kepramukaan. Kode kehormatan Pramuka adalah sebuah norma atau aturan belajar dan juga menjadi tujuan dari proses belajar.

Norma belajar pun bagi seorang anggota Pramuka siaga juga menjadi norma hidupnya. Seperti yang telah tercantum pada Dwisatya dan Dwidarma Pramuka.

Contoh metode kegiatan latihan Pramuka siaga

Mendirikan tenda perkemahan sehari adalah salah satu contoh kegiatan latihan Pramuka siaga bagi anggota. Penerapannya pun harus terlaksana dengan metode belajar sambil melakukan. Berikut urutan penerapan metode belajar sambil melakukan:

1. Mengecek keperluan alat tenda perkemahan sehari (Persari)

2. Mendirikan tenda

3. Anggota siaga mendirikan tenda sendiri bersama kelompoknya

Tugas pembina dalam kegiatan latihan Pramuka siaga

Pada saat materi latihan Pramuka berupa kegiatan mendirikan tenda perkemahan. Pembina melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan sepenuhnya pada peserta didik untuk mendirikan tenda perkemahan

2. Pembina mengamati peserta didik dalam mendirikan tenda perkemahan sehari

3. Hasil pengamatan sebagai bahan refleksi

4. Menyampaikan evaluasi dengan tidak menyalahkan peserta didik. Contohnya ketika peserta didik lupa mengencangkan ikatan. Pembina hanya cukup mengatakan “tenda itu akan lebih kokoh dengan ikatan atau sampul yang sangat erat”.

5. Peserta didik kemudian di arahkan untuk mengecek semua sampul atau ikatan pada tenda perkemahan sehari

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel