materi PAI kelas 6 Infaq dan sedekah
Makna infak dan Sedekah
Berinfak dan bersedekah dapat dilakukan kapan saja dan dapat mempergunakan uang atau barang.
Kata infak diambil dari akar kata: nafaqa yang berarti keluar.
Sementara dalam kamus Arab “Al-Azhar” kata ‘Infak’ berarti perihal menafkahkan atau membelanjakan.
Pengertian di atas didukung oleh firman Allah Swt. dalam Q.S. at-Talaq/65:7
yang Artinya: “Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut
kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.” (Q.S. at-Talaq/65:7)
infak (infaq) diartikan mengeluarkan/menyerahkan sesuatu harta benda sesuai dengan kemampuannya. Allah Swt. tidak membebani seseorang untuk berinfak melainkan sesuai dengan rezeki yang diperolehnya dari Allah Swt. Yakinlah, bahwa Allah Swt. akan mengganti apa yang telah diinfakkan dengan berlipat ganda.
Barang yang kita infakkan atau sumbangkan jangan takut berkurang, bahkan Allah Swt. berjanji akan menggantinya. Seperti firman-Nya di dalam Q.S. as-Saba’:39 berikut ini:
Artinya: “. . . dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya . . .” (Q.S. as-Saba’:39)
SEDEKAH
sedekah berasal dari akar kata șadaqa berarti sesuatu yang benar atau jujur. Sementara definisi sedekah adalah suatu pemberian yang dilakukan seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga sedekah dapat diartikan sebagai suatu pemberian yang dilakukan seseorang sebagai kebajikan yang hanya mengharap pahala dan rido Allah Swt. semata.
Bersedekah tidak hanya berupa harta benda, tetapi bisa berupa jasa dan tindakan. Misalnya, tersenyum kepada sahabat atau gurumu adalah sedekah. Atau jika di dekat rumahmu ada masjid yang sedang dibangun, ternyata kamu tidak bisa menyumbang uang dan barang, maka kamu bisa juga bersedekah tenaga.
Untuk lebih memahami makna infak dan sedekah cermatilah perbedaan keduanya berikut ini.
Berinfak dan bersedekah adalah wujud dari rasa syukur kepada Allah Swt. Berinfak dan bersedekah adalah perbuatan sunah. Berinfak dan bersedekah harus dilaksanakan dengan tulus karena Allah Swt. Bagi orang yang diberi bantuan, hendaknya digunakan untuk keperluan yang baik dan tidak melanggar syariat Islam.
hikmah berinfak dan bersedekah berikut ini.
a. Orang yang bersedekah akan dimudahkan Allah Swt. dalam usahanya mencari rezeki.
b. Bersedekah adalah sebagai wujud syukur akan nikmat yang Allah Swt. berikan.
c. Allah Swt. akan menambah rezeki orang yang berinfak dan bersedekah.
d. Allah Swt. akan memperhatikan dan menjaga orang yang berinfak dan bersedekah, serta tidak menyia-nyiakan atau membiarkannya.
e. Malaikat akan mendoakan kebaikan kepada orang yang gemar bersedekah.
f. Hati orang yang berinfak dan bersedekah tenang dan tenteram, jauh dari kegelisahan, stres dan penyakit kejiwaan lainnya.
g. Orang yang berinfak dan bersedekah mendapat pahala dari Allah Swt.
Bahkan nabi Muhammad saw. bersabda sebagai berikut.
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat bagi manusia, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim).
h. Orang yang berinfak dan bersedekah akan dihapus sebagian dari dosanya.
Seperti firman Allah Swt. di dalam Q.S. al-Baqarah/2:271 berikut:
Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika
kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang
fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian
kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.”
(Q.S. al-Baqarah/2:271)
Anak-anak, jika kita memperlihatkan berinfak dan bersedekah dengan niat
akan ditiru orang lain, maka tindakan itu baik. Di samping itu orang yang berinfak
dan bersedekah berarti menanami ladang kebaikan yang akan ia panen nanti
di akhirat kelak. Bahkan sedekah jariah yang kita berikan kepada orang yang
membutuhkan pahalanya tidak terputus sampai kapanpun.