Bahasa IndonesiaMEMBUAT RINGKASAN DAN KESIMPULAN DARI TEKS EKSPLANASI
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan.
- Bacalah teks dengan saksama.
- Catatlah gagasan utama dari setiap paragraf.
- Ubahlah gagasan utama menjadi kalimat efektif.
- Rangkailah kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi paragraf yang padu.
- Pastikan kamu menggunakan kosakata baku dan ejaan yang sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
IPA
MENJELASKAN PENGARUH KALOR TERHADAP BENDA
Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:[1]
Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh peristiwa membeku yaitu air yang dimasukkan dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.
Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan, dan es krim yang dibiarkan di ruang terbuka, akan mencair dengan sendirinya.
Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis berubah menjadi gas.
Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.
Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.
Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.
SBDP
Mengenal Tanda Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari lima nada pokok (penta artinya lima; tone artinya nada).
Tangga nada pentatonis biasanya digunakan pada musik daerah yang menggunakan alat musik tradisional, seperti kelompok alat musik karawitan Jawa dan Sunda.
Tangga nada pentatonis terbagi menjadi dua, yaitu pelog dan slendro.
Tangga nada slendro adalah tangga nada yang memiliki karakteristik gagah, berani, lincah, dan gembira.
Susunan nadanya seperti berikut.