-->

MENGANALIS UNSUR CERPEN UNTUK SEKOLAH DASAR

JUDUL : Jangan Memukul Teman

Anak-anak kelas 2 di Sekolah Dasar tampak berhamburan keluar sekolah. Sedangkan anak-anak yang lain sudah berbaris dengan rapi. Ya, hari itu adalah hari dimana pengumuman pemenang lomba 17 Agustus akan diadakan. 

Tak heran jika banyak sekali para peserta yang ingin segera mendengarkan para pemenangnya. Terlebih lagi para pemenang nantinya akan mendapatkan hadiah yang menarik dari panitia.

Salah seorang murid yang tidak kalah antusias dalam menunggu hasil pengumuman lomba adalah Zahra. Dia sudah terlebih dahulu berbari di deretan paling depan. Zahra adalah pemenang loma makan kerupuk. Tentu saja ia menginginkan namanya disebut sebagai salah satu pemenang lomba.

Tiba-tiba dari arah lain, Riris mendorongnya.

“Hei, mengapa kamu mendorongku?” kata Zahra marah.

“Aku mau berada di barisan paling depan.” timpal Riris.

“Tidak bisa begitu. Aku yang sudah lebih dulu ada disini,” jelas Zahra. Namun anak itu bangkit dan kembali berdiri pada barisan depan.

“Pokoknya aku juga mau paling depan” teriak Riris ngotot. kemudian ia mengayunkan tangannya ke pipi Zahra.

Plakk! Pukulan keras langsung tepat mengenai wajah Zahra.

Mendengar adanya keributan, akhirnya ibu guru datang dan segera melerai keduanya. Bu Guru juga langsung membawa Riris menuju ke Ruang guru.

Disana, Bu Guru menasehati bahwa memukul adalah suatu perbuatan yang tidak baik. Memukul merupakan perbuatan kejam yang sangat dibenci semua orang. Apalagi jika memukul wajah, itu sangat menyakitkan. Wajah sendiri merupakan bagian tubuh yang tidak boleh disakiti.

“Mengapa kamu memukul wajah temanmu sendiri?” tanya Bu Guru kepada Riris.
“Aku melihatnya di televisi Bu,” jawab Riris
Mungkin saat itu Riris melihat tayangan di televisi yang memperlihatkan adegan berkelahi.
“Kasihan temanmu kesakitan karena dipukul. Kamu tentunya juga tidak mau dipukul, kan?” ucap Bu Guru.
Bu Guru lalu bercerita bahwa di zaman Rasulullah ada seorang pengawal laki-laki. Suatu hari pengawal tersebut berkelahi dengan seseorang. Keduanya saling memukul bahkan menggigit.

Tangan seorang diantara mereka masuk ke dalam mulut orang yang satunya. Dia kemudian menarik tangannya dengan keras yang mengakibatkan gigi orang yang satunya copot.

Nabi Muhammad sangat marah dan kemudian berkata, “Apakah kamu akan membiarkan tangannya berada di mulutmu dan kau memecahkannya seperti memecahkan kepala binatang?” (HR. AT-Thahawi)

Mendengar cerita dari Bu Guru akhirnya menyadarkan Riris bahwa perbuatanya itu salah. Ia pun meminta maaf kepada Zahra dan berjanji tidak akan memukul siapapun lagi.


1. Siapa sajakah tokoh yang ada pada cerpen diatas ? 
2. Bagaimanakah watak dari setiap tokoh ? 
3. Sebutkan latar tempat dan waktu pada cerpen diatas ! 
4. Apa amanat yang terkandung dalam cerita pendek diatas ? 
5. Apa yang kamu lakukan jika seandainya kamu menjadi Zahra ?


Terimakasih telah mengunjungi blog masoyit. jangan lupa menerapkan pola hidup sehat dan jangan lupa sembahyang. 
cerpen diatas disadur dari thegorbasla yang diedit oleh masoyit. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel