Mengapa sekolah libur 14 hari ? beginilah penjelasan dokter
Mengapa Sekolah diliburkan selama 14 hari ? Simak penjelasan DR Dr Reisa Broto Asmoro.
MASOYIT - Sejumlah daerah di Tanah Air, Senin 16 maret 2020 mulai meliburkan sekolah untuk mengurangi penyebaran virus corona atau covid-19.
Para siswa disarankan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumahnya masing-masing menggunakan gadget mereka. adapun
disekolah yang tidak memungkinkan untuk penggunaan teknologi maka guru wajib membuat datar pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh anak
selama 14 hari. Beberapa sekolah bahkan membuat format tugas yang nantinya harus ditanda tangani oleh siswa.
perlunya penjelasan kepada anak dan orang tua mengenai program libur 14 hari karena di khawatirkan ada orang tua yang malah mengajak anakya untuk berlibur bahkan
pergi kerumah sanak famili lainnya dikota lain. Perlunya penjelasan kepada orang tua mengenai kebijakan ini.
mungkin, beberapa diantaranya (orang tua) tidak memahami mengenai kebijakan ini lantaran kebijakan tersebut tidak disertai penjelasan yang memadai.
Padahal selama 14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan.
kepatuhan tersebut akan menyelamatkan diri kita dan umat orang lain.
kebijakan 14 hari diharapkan mampu menghentikan mata rantai dan laju penularan covid-19.
untuk kamu yang malas baca tulisan di bawah, kamu bisa memutar video berikut
dikutip dari dr Reisa Broto Asmoro.
ketika seseorang kontak dengan apapun yang bisa menginfeksinya dengan covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal.
Jika tidak terjadi apa-apa, orang itu aman.
Hanya saja, kebijakan libur 14 hari untuk memotong rantai penularan ini, baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di dalam rumahnya masing-masing selama
14 hari itu. Kenapa?
Misalnya, seorang anak mulai libur, Senin (16/3) hari ini. Setelah libur 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15, Senin (29/3) mendatang.
Ternyata si anak dan keluarganya menggunakan waktu libur itu untuk jalan-jalan, mengunjungi kumpulan orang, atau ke tempat saudara, mal, dan lain-lain.
Seandainya dia jalan-jalan di hari ke-10 dan terlular covid-19 di tempat yang dikunjunginya, mungkin pada hari ke-14 atau 15 belum ada tanda-tanda dia sakit,
tetapi dia sudah membawa covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkannya, ketika dia masuk sekolah pada hari ke-15 dan seterusnya.
14 hari libur sekolah pun tidak ada gunanya, karena penularan bisa saja terjadi di sekolah. sejak saat itu efek domino akan berlangsung,
rantai penularan juga tidak terputus. Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, membantu, dan kompak untuk tidak ke mana-mana dalam 14 hari itu.
Kecuali untuk hal yang sangat perlu.
Waktu 14 hari itu, sangat berguna untuk saling memantau jika ditemui orang yang menunjukkan gejala-gejala menderita serangan covid-19.
Supaya dia bisa segera ditangani dan menghentikan penularan hanya pada dia, karena dia tidak kontak dengan orang lain dalam 14 hari.
Jadi, mari kita mengisolasi diri untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat kepentingan yang lebih banyak. B
ukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Saatnya stop penularan covid-19, dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat
semoga dunia lekas membaik.
Mari kita perangi penyebaran virus covid 19 ini dan jangan sampai kita tidak mematuhi kebijakan yang ada.
sesuangguhnya kebijakan yang dibuat adalah untuk kebaikan kita semua.
jangan lupa belajar, jangan jadikan 14 hari untuk bermalas-malasan. Apapun keadaan saat ini, maka kita harus tetap tenang dan tidak termakan berita
hoax. tetap update terus informasi terkini dan share bila informasi ini bermanfaat.